Kamis, 30 Mei 2013

Logika Pemodelan SEM

SEM merupakan suatu perluasan (extension) dari beberapa tehnik multivariate, khususnya regresi berganda dan analisis faktor. (Hair, dkk, 1992 : 426). Defenisi yang relatif sama adalah bahwa SEM : “tidak lebih “ dan “tidak kurang” dari path analytical model dengan “latent variables”. SEM = Path Anaysis + latent variables (Confirmatory factor analysis) (Mueller, 1996:129).

Jadi SEM dapat didefenisikan sebagai tehnik analisis multivariate yang menganalisis hubungan yang melibatkan variabel intervening.

Pertanyaan yang sering muncul adalah mengapa kita menggunakan SEM ? regresi saja udah cukup ! salah satu kelebihan SEM adalah melibatkan variabel intervening (variabel antara). Konsep intervening tidak sama dengan variabel moderating (walaupun ada beberapa tulisan yang menggunakan kedua istilah ini bergantian atau memiliki makna yang sama). 

Variabel intervening tidak sama dengan moderating. Variabel moderating biasanya disebut variabel kontrol, yaitu variabel yang "disisipkan" dalam model untuk melihat dampak variabel itu dalam suatu hubungan antara variabel Y dan X. jadi sifat variabel moderating ini tidak kuat (tidak ditunjang teori dan penelitian terdahulu yang kuat). 

Variabel moderating hanya berfungsi sebagai "variabel kontrol" atas suatu model hubungan. Sehingga untuk menganalisis peranan atau fungsi kontrol dari variabel moderating, biasanya digunakan analisis regresi berganda saja atau 2 or 3 SLS (stage least square). Sedangkan variabel intervening adalah variabel yang relatif stabil dalam suatu model karena telah didukung oleh teori dan penelitian terdahulu yang kuat. 

Dalam model SEM, kontribusi variabel intervning dapat dilihat pada koefisien "indirect effect" atau pengaruh tidak langsung, yang nantinya akan dibandingkan dengan "direct effect" untuk melihat posisi variabel intervening apakah menguatkan atau melemahkan hubungan dalam model tersebut.

Disamping itu, filosopi dasar dari model SEM adalah setiap model SEM didasari pada logika model : IPO (input-proses-output). artinya : variabel endogeneousnya adalah input, variabel endogeneous intervening adalah proses dan endogeneous dependent adalah outputnya. contoh : pengaruh kualitas layanan terhadap loyalitas. model ini belum sempurna karena kualitas layanan secara proses harus pertama tama mempengaruhi "kepuasan" baru ke loyalitas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar